Langsung ke konten utama

Susunan Langkah - Langkah Resensi Buku


(Judul resensi)
(Oleh : ....)

(Bagian identitas buku )
   Judul buku : .....
   Pengarang : .....
   Penerbit : .....
   Kota terbit : ....
   Tahun terbit : ....
   Cetakan /edisi : ....
   Harga buku : ....
   Jumlah halaman : ....

(Bagian pendahuluan - berbentuk paragraf)
   - Membandingkan karya sebelumnya /Biografi pengarang/ Isi/ Tema.
     (Cara pengarang menyajikan alur, pilihan bahasa, karakter tokoh, judul, konflik)
(Bagian isi - berbentuk paragraf)
   - Menyampaikan maksud dan tujuan penulisan buku.
   - Sinopsis, mengkritik fisik buku (cover, desain grafis, dll).
   - Menyampaikan keunggulan dan kelemahan isi buku.
     (Unsur intrinsik dan ekstrinsik)
(Bagian penutup - berbentuk paragraf)
   - Mengajak pembaca untuk membaca buku tersebut dan manfaat yang akan didapat.


Sebenarnya dalam meresensi sebuah buku, tidak ada aturan baku-nya, jadi pada setiap paragraf yang ditulis dapat di campur dengan unsur unsur yang lain, seperti pada bagian pendahuluan misalnya terdapat kalimat berisi biografi pengarang, kita juga dapat menambahkan kalimat berisi kelebihan buku, dll.


Yup, lain kali bakal aku post contoh resensi buku novel yang jadi tugas sekolah beberapa waktu lalu, cukup sekian, wassalamualaikum wr.wb ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Novel Percy Jackson and the Olympians - The Titan Curse

Ekuilibrium Bumi Bagi si Jemawa Oleh : Aprilia Cipta Judul Asli Buku          : Percy Jackson and  the olympians                                        the  Titan’s Curse Judul Terjemahan        : Percy Jackson dan  Olimpus:                                       Kutukan  Bangsa Titan Pengarang                    : Rick Riordan Penerjemah                  : Nuraini Mastura Penerbit                        : Mizan Fantasi Kota Terbit                   : Jakarta Tahun Terbit           ...

Berpikir Kritis

Pentingnya Berpikir Kritis Bagi Mahasiswa B0219010 Aprilia Cipta Ningtyas Penulis Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Persaingan yang semakin ketat dalam sistem pembelajaran membuat mahasiswa terus berupaya untuk mengembangkan potensinya. Lee (2009) mengemukakan bahwa tujuan utama belajar adalah mengajarkan peserta didik untuk berpikir. Maka dari itu mengembangkan ketrampilan berpikir dengan mempertimbangkan berbagai alasan rasional sangat penting demi mencapai suatu bentuk pemikiran yang dapat dinilai kualitas pemikirannya, yaitu berpikir kritis. Menurut Fisher (2007) berpikir kritis adalah metode berpikir mengenal hal, substansi atau masalah apa saja dimana pebelajar meningkatkan kualitas pemikirannya dengan mengenai secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya. Tulisan ini mengambil sumber dari jurnal uns  tentang berpikir kritis dan artikel pada kuliah blok budaya ilmiah . Tu...